Apakah reaksi kimia yang menyebabkan orang jatuh cinta?

Reaksi Kimia Jatuh Cinta ❤ 

oleh:Prima Aksara

Ah….cinta…love….amour….amore….ask… Sebuah kata yang membuat banyak orang merasa senang, sedih, hingga marah.


Sebenarnya ini adalah jawaban dari Quorino (Quorawan) di Quora Italia, yang merupakan seorang techno-preneur dan Ph.D. bidang kimia:

Risposta di Antonello Frau a Che reazioni chimiche scatena l'amore?

Jawaban itu saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atas seizin penulis aslinya. Karea Quora tidak ada fitur terjemahan resmi dari bahasa di luar Inggris (untuk kasus saya, bahasa Italia dan Prancis)

Ini bukti izin saya kepada penulis aslinya, jadi saya tidak sembarangan menulis konten tanpa izin

Kelihatannya sains hanya membahas hal-hal ilmiah dan praktis, padahal, masalah percintaan juga menjadi objek penelitian sains yang populer: faktanya, penelitian lintas disiplin ilmu (neurosains/ilmu saraf, biologi, kimia, antropologi) telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk menjelaskan apa yang terjadi pada manusia ketika ia menyukai seseorang.

Secara ilmiah, hal itu membuah jawaban yang sederhana sekaligus lebih kompleks dari yang kita bayangkan. Artinya:

  • Hal ini belum 100% terpecahkan
  • Sains dapat menjadi "korban" sensasi

Bayangkan, kalau kita bertemu dengan orang yang kita sukai, hal-hal awkward bin gak banget ini pasti sering terjadi:

  • Keringat dingin
  • Mendadak gagap alias susah bicara
  • Canggung alias mendadak "bego"
  • Jantung berdebar

Masalah jantung yang berdebar (kadang sering disebut deg-degan), menyebabkan orang percaya bahwa cinta berawal dari jantung (heart). Padahal otaklah yang mengendalikan semuanya, sehingga tubuh mengalami hal-hal di atas. Hal-hal tersebut diklaim oleh penelitian dari University College in London dan Rutgers University di New Jersey selain itu, penelitian dari kedua universitas tersebut menunjukkan bahwa cinta tersusun dari tiga komponen utama:

  • Hawa nafsu (lust)
  • Ketertarikan (attraction)
  • Rasa memiliki (attachment)

Setiap komponen bekerja karena adanya reaksi dari zat-zat kimia pada tubuh (yang disebut sebagai hormon) yang berada di sekitar otak: meski terdapat overlap dan faktor lain yang mempengaruhi, secara umum, zat-zat kimia yang bereaksi ketika orang jatuh cinta adalah:

  • Testosterone dan esterogen yang menyebabkan hawa nafsu
  • Noradrenaline, dopamine, dan serotonin penyebab ketertarikan
  • Oxytocin dan vasopressin yang membentuk kenyamanan

Hawa nafsu, merupakan keinginan manusia untuk mencapai kepuasan seksual: "dorongan panggul" yang muncul dari kebutuhan manusia untuk bereproduksi. Inilah sebabnya mengapa otak merangsang produksi testosteron dan estrogen dalam fase ini: karena kedua hormon tersebut adalah hormon seks.

Ketertarikan berbeda dengan hawa nafsu. Ternyata, hawa nafsu dan ketertarikan "memotong" korteks prefrontal otak, yang bertanggung jawab atas perilaku rasional; Selain itu, ketertarikan berbeda dengan hawa nafsu karena mengaktifkan apa yang disebut perilaku penghargaan, berkat produksi dopamin. Artinya, meskipun kita bisa menginginkan seseorang yang membuat kita tertarik dan tertarik pada seseorang yang kita inginkan, dua hal (nafsu dan ketertarikan) dapat terjadi secara independen satu sama lain.

Reaksi antara dopamine dengan norepinephrine dan serotonin menghasilkan rasa euforia (rasa senang yang berlebihan), energi yang berlebih (tubuh terasa ringan), dan hilangnya nafsu makan. Jadi, mitos lama yang mengatakan bahwa jatuh cinta menyebabkan orang susah tidur dan malas makan, benar adanya 🥰.

Hal terakhir dan yang terpenting adalah rasa memiliki. Hal ini merupakan faktor penentu langgengnya suatu hubungan asmara; hormon oxytocin dan vasopressin merupakan kuncinya. Oxytocin, sering disebut sebagai "hormon berpelukan (menebar kebaikan)" karena hormon ini mempengaruhi berbagai perilaku sosial positif seperti: kepercayaan, perhatian, kemurahan hati, dll.

Kesimpulannya, cinta sejati melibatkan darah, keringat, dan air mata (karena ketiganya merupakan tempat di mana hormon-hormon ini berada. Reaksi yang terjadi pada tubuh ketika orang jatuh cinta (dan saat mengalami emosi lainnya), dapat dilihat pada komposisi hormon berikut ini:

Gambar diambil dari Instagram editor and viewer - Picuki.com.

Referensi:

Ej Et Ellievrus 🌹

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama