Apakah tinja dapat diolah menjadi bahan bakar?

KOTORAN JADI ENERGI (BAHAN BAKAR) 

        Bagaimana cara mengkonversi atau mengubah kotoran seperti tinja(feces) menjadi sebuah energi seperti bahan bakar.Simak cara berikut ini

Oleh:

Bisa banget. Semua hasil eskresi makhluk hidup dapat digunakan menjadi bahan bakar. Tinja/Feses manusia memiliki kandungan air 75% dan sekitar 25% biomassa organik. Biomassa organik ini terdiri dari [1] :

Kalau kita pernah belajar tentang energi terbarukan, maka akan langsung paham kalau keseluruhan biomassa di atas dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Ada dua cara dalam pengolahan tinja manusia menjadi bahan bakar ini, yang pertama ialah yang sudah sangat populer yaitu dijadikan biogas sedangkan yang kedua dijadikan bahan bakar padatan organik.

Biogas

Proses pembuatan biogas dilakukan dengan cara kotoran ditampung kemudian dibiarkan dalam tempat yang tertutup/minim oksigen, tempat ini disebut sebagai bioreaktor. Dalam keadaan minim oksigen ini, bakteri yang telah terdapat dalam kotoran akan melakukan pencernaan anaerob, yakni proses pencernaan material organik tanpa menggunakan oksigen (udara). Biogas yang kandungan utamanya gas metana (CH4) dihasikan dari pencernaan bakteri[2] .

Berdasarkan penelitian, proses pengolahan tinja menjadi biogas ini memiliki rendemen hasil yang kurang baik. Hal ini dikarenakan kotoran manusia (tinja) memiliki kadar Nitrogen yang terlalu tinggi.

Idealnya, kandungan dari sludge (kotoran) yang digunakan dalam produksi biogas memiliki perbandingan C/N sebesar 25–35, sementara tinja memiliki perbandingan C/N 14. Karena perbandingan C/N menunjukkan berapa banyak perbandingan Carbon terhadap Nitrogen, maka nilai C/N yang lebih rendah pada kotoran manusia menunjukkan kandungan Nitrogen yang tinggi. Pengolahan kotoran manusia baru bisa menghasilkan banyak gas metana jika dicampurkan dengan sekam ataupun tongkol jagung [3] .

Permasalahan lainnya jika ingin menggunakan kotoran manusia ialah jumlahnya yang tidak banyak. Begini logika berfikirkan, misalkan kebutuhan energi untuk masak dalam satu keluarga ialah sekitar 4320kJ [4] .Sementara produksi energi dari tinja satu orang dewasa ialah sekitar 1102.2kJ. Jadi untuk memproduksi energi yang berkelanjutan, harus dikumpulkan tinja dari sejumlah orang (perhitungan dari standford 1080orang)[5] kemudian ditambahkan material organik dari luar seperti sekam kayu, daun busuk atau tongkol jagung sehingga dapat mencukupi kebutuhan energi . Artinya anda harus membuat suatu kampung sepakat untuk memproduksi biogas dari tinja agar dapat digunakan sehari-hari oleh banyak orang. Berikutnya pasti akan terjadi permasalahan sosial di dalam kampung tersebut.

Misalkan ada beberapa keluarga yang keluar kota selama sebulan, maka produksi energi di kampung tersebut akan berkurang, nanti bisa dikasih teguran "Lu kagak B-A-B di sini, nggak boleh masak dan makan di kampung ini!" XD LOL

Masalah sosial di atas tidak terjadi ketika menggunakan feses dari hewan omnivora. Lagipula jika kita perlu banyak feses, satu orang atau satu instansi tinggal membeli hewan peliharaanya saja ditambah jumlahnya. Karena menambah jumlah hewan peliharaan tidak menambah pemakaian energi, artinya satu orang bisa mengumpulkan energi lebih dari yang ia perlukan.

Jadi walaupun mengubah feses menjadi biogas memungkinkan, namun secara ekonomi dan sosial masih sangat banyak tantangannya.

Bahan Bakar Padatan

Salah satu komedian favorit saya pernah melakukan wawancara dengan BIll Gates. Dalam wawancara tersebut Ronny Chieng bertanya kurang lebih gini:

"Kenapa kamu mencoba memproses tinja dan sampah?"

"Untuk menghasilkan energi" jawab Bill Gates.

Seketika Ronny langsung ngamuk, dan berkata:

"Bill Gates, you sneaky bastard! Gua tahu pasti ada alasan ekonominya, ini bisnis energinya Bill Gates. It's Energy! The most profitable industry!

Di video tersebut juga ditampilkan bagaimana Bill Gates minum air dari hasil pengolahan tinja. Well… Bagaimanapun ketika Bill Gates melakukannya, itu kemewahan loh. Bill gates minum air dari hasil pengolahan Janicky Omni Processor yang merupakan mesin industri pengolahan limbah yang mampu menghilangkan patogen dan mengembalikan zat-zat yang berharga dari feses, lumpur organik dan sampah organik industri maupun rumah tangga. Mesin ini menghasilkan air bersih dan energi [6] .

Dari prosesnya, Janicky Omni Processor menggunakan tinja dan kotoran organik sebagai energi langsung tanpa proses pengubahan menjadi gas metana (CH4). Kotoran dipanaskan untuk mengurangi kadar airnya kemudian dijadikan padatan untuk pembakaran dan menghasilkan energi. Jadi kotoran dijadikan semacam bahan bakar briket untuk menghasilkan energi, sebagian energinya digunakan untuk memproses uap air hingga layak minum, sebagian lainnya bisa dijual sebagai energi. Limbah akhirnya hasil pembakaran dari kotoran ialah berupa abu (ash) yang dapat digunakan sebagai pupuk.

Teknologi Janicky Omni Processor dari Sedron Technology ini memiliki keuntungan ekonomis dalam bentuk energi sehingga dapat aplikasikan (feasible).

Namun, kembali lagi problemnya ialah tentu ada batasan minimal jumlah tinja yang diperlukan untuk membuat mesin ini bekerja. Artinya kalian tetap memerlukan tinja dari banyak orang, bisa dengan membelinya atau memberikan kesepakatan untuk instalasi alat ini di satu kampung berisi 1000 orang atau lebih.

Jadi kesimpulannya, menghasilkan energi dari tinja sangat memungkinkan, tetapi dalam aplikasinya ada banyak tantangan teknis baik ekonomi maupun sosial.

Catatan Kaki

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama