Apa yang terjadi jika Indonesia tidak pernah dikolonisasi oleh Belanda?

Bila mana dulu Indonesia Tidak dijajah Belanda

 oleh: Bandem Jaya

  1. Indonesia akan tetap dijajah bangsa Eropa, entah oleh Inggris, Perancis, Spanyol, Portugis atau lainnya. Cuma hasil akhir setelah penjajahan akan berbeda, sebagian negara atau daerah jajahan itu sudah merdeka entah dengan perjuangan berdarah maupun perjuangan diplomasi. Ada yang jadi persemakmuran, dibawah pengaruh negara penjajah, mandiri/merdeka total setelah menyatakan kemerdekaan. Intinya yang menjajah bukan Belanda tapi bangsa Eropa lain dan faktanya memang tidak hanya Belanda yang menginjakkan kakinya di Indonesia.
  2. Indonesia dijajah Jepang lebih awal atau lebih lama. Dan tentara asal Indonesia lebih berperan aktif di perang dunia 2 karena Indonesia dekat Filiphina pangkalan militer AS ataupun beberapa daerah jajahan bangsa Eropa di Asia seperti Malaka, Indochina dan India. Ketika situasi menjelang perang dunia kedua, Jepang menjajah berbagai negara Asia untuk kebutuhan perangnya dan Indonesia pun juga sama. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam seperti minyak dan juga melatih penduduk Indonesia buat jadi tentara perang dunia kedua dan perangnya Jepang di Asia.
  3. Indonesia tidak dijajah secara keseluruhan oleh satu negara/kerajaan/bangsa Eropa alias dibagi-bagi yang berpeluang akan melahirkan lebih dari satu negara yang akan bermacam-macam juga. Teritori Indonesia saat ini sebagian besar berdasarkan teritori jajahan Belanda. Gambarannya misal, Belanda menjajah Jawa dan Papua, Inggris menjajah Sumatera dan Kalimantan (perluasan jajahannya di Malaysia), Spanyol menjajah Maluku sampai Sulawesi (perluasan dari Filipina) terus Portugis menjajah sepanjang Nusa Tenggara sampai Bali (perluasan dari Timor Leste), atau skenario pembagian daerah jajahan lain.
  4. Jika tidak pernah dijajah sama sekali (rasanya tidak mungkin karena kekayaan alam Indonesia terlalu mengiurkan apalagi selama perang dunia 2), tidak akan Indonesia seperti sekarang. Kerajaan-kerajaan lokal saat itu akan tetap saling berperang berebut wilayah kekuasaan kemudian menjadi kerajaan besar di masa jayanya dan bubar jika raja/penguasanya tidak bijaksana. Negara yang terbentuk masih akan seperti dulu, kemungkinan besar berbentuk kerajaan atau kesultanan atau bentuk lain jaman itu diwariskan hingga sekarang. Akan ada keluarga raja, bangsawan, dan rakyat biasa. Demokrasi tidak masuk ke seluruh daerah di Indonesia karena sebagian tetap berbentuk monarki dan mungkin menerapkan sistemnya masing-masing baik itu hukum, ekonomi, perdagangan, perbankan, perijinan, dll. Ini mungkin terjadi dan sempat terjadi ketika awal kedatangan bangsa Eropa yang ingin berdagang dan disambut baik. Ketika penjajah menerapkan taktik adu domba dan di dalam kerajaan terjadi perebutan kekuasaan maka peluang ini pun hilang.

Jika tidak terjadi penjajahan maka tidak akan ada rasa solidaritas yang mempersatukan Indonesia sebagai daerah jajahan dan akan berdiri negara sendiri-sendiri karena hingga sekarang di beberapa daerah gerakan separatis itu masih ada.

Mungkin berlibur ke danau Toba atau Bali dari Jawa atau sebaliknya seperti berlibur ke luar negeri. Atau yang bekerja di Jawa dari luar Jawa itu seperti TKI/TKW. Belum lagi mata uang, perijinan, visa, export-import, dll. Dan kalau ada konflik antar suku, etnis, agama menjadi konflik antar negara bukan antar daerah. Dan ideologi negara akan berbeda-beda sehingga sikap politik dan kebijakannya pun akan berbeda-beda. Ada yang liberal, kapitalis, komunis, sosialis, fundamentalis, Islamis, tradisional, cauvinis, dll yang berpeluang menimbulkan konflik regional tergantung kebijakan yang diambil.

Seperti kita ketahui dalam sejarah kita, di Sumatera ada perlawanan sendiri, di Jawa juga sama oleh beberapa kerajaan, begitu juga di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua juga di kepulauan kecil. Yang dimana, masing-masing dipimpin oleh tentara kerajaan/kesultanan masing-masing.

Ketimpangan antar daerah mungkin tidak ada karena yang ada ketimpangan antar negara. Dan kemajuan antar daerah semakin tidak merata karena tidak terikat kebijakan dari pemerintah pusat. Daerah yang kaya mineral akan menjadi negara kaya jika penelolaannya baik, daerah yang kurang sumber daya mineral akan mengimport dan mencari sumber kekayaan lain seperti industri, pariwisata atau lainnya. Infrastruktur transportasi seperti jalan, bandara, pelabuhan, rel kereta api mungkin akan lebih merata karena dibutuhkan, dibangun dan dikelola negara masing-masing. Dan harga kebutuhan pokok lah yang paling berubah karena tergantung kebijakan eksport-import masing-masing negara, apalagi jika terjadi persaingan antar negara produsen kebutuhan tertentu. Intinya tidak akan ada Indonesia saat ini atau bahkan saya dan anda.

Ada masih banyak kemungkinan lainnya.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama