Mana yang lebih sulit, Fisika atau Kimia ?

oleh:

Pertanyaan klasik yang sering muncul ketika awal masuk SMA namun sampai sekarang masih saya anggap menarik.

Pertama, saya mendefiniskan fisika dan kimia seperti ini,

Fisika: Cabang ilmu yang berpusat kepada pemahaman dari matter (dalam artian bahan, benda, zat, atau aspek-aspek fisikal yang ada di alam semesta) termasuk perilaku, pergerakan, dan interaksinya. Menurut saya, secara hirarkis fisika merupakan konsep aplikatif dari matematika.

Kimia: Cabang ilmu yang berpusat kepada pemahaman dari sesuatu yang menyusun matter, baik sifat dan/atau perilakunya. Menurut saya, secara hirarkis kimia merupakan aplikasi kedua dari matematika dan aplikasi pertama dari fisika.

Kembali ke pertanyaan, saya sendiri menganggap dan merasakan bahwa fisika jauh lebih menyenangkan untuk dipelajari dari kimia. Akibatnya, saya merasa fisika lebih mudah dibanding kimia, setidaknya di kebanyakan kondisi. Waktu belajar dan hasil akademik saya juga cenderung lebih memuaskan di fisika dibanding kimia.

Kenapa saya menganggap fisika lebih menyenangkan dan lebih "mudah"?

  • Fisika secara hirarkis berada di kondisi yang lebih tinggi/konseptual dibanding kimia: Secara natural, bidang yang berada pada tingkat hirarki yang lebih tinggi akan lebih menitikberatkan grand theory, kuat pada konsep, dalam, namun cenderung tidak detail. Koreksi saya jika salah, saya berpikir bahwa seluruh teori yang ada di fisika itu terasa jelas korelasi satu sama lainnya. Di fisika, saya bisa menurunkan teori utama menjadi teori-teori sekunder dengan basis logika, persepsi, definisi umum, dan kalkulus. Saya kesulitan untuk menemukan korelasi antarteori di kimia. Menurut saya, fisika lebih menyenangkan karena saya cukup kuat di logika dan pemahaman tanpa perlu kesulitan untuk mencari-cari korelasi antarrumus.
  • Fisika menurut saya lebih universal: Karena kimia merupakan real word application dari fisika, fisika punya cakupan bidang yang lebih dasar dan universal. Segala yang ada di kimia pasti secara konseptual berasaskan hukum fisika, namun tidak sebaliknya. Anggapan saya adalah saya menemukan bahwa fisika lebih objektif dan bisa diterapkan pada lebih banyak kondisi dibanding kimia.
  • Fisika cenderung lebih abstrak, kimia lebih konkrit: Saya lebih mudah untuk takjub kepada hal-hal yang abstrak dibandingkan sesuatu yang konkrit. Bagi saya, ada suatu keindahan di balik keabstrakan sesuatu. Semakin abstrak maka semakin banyak juga ruang untuk berinterpretasi. Dosen kimia dasar saya pernah bilang "Kimia itu basis utamanya adalah fakta". Segala yang ada di kimia berasal dari penemuan-penemuan dan fenomena dunia nyata. Tidak ada kepastian (seperti aksi-reaksi di fisika) di kimia, semuanya harus berlandaskan fakta yang ditemukan dari percobaan. Saya punya anggapan bahwa saya lebih kesulitan untuk menjadi kreatif dan intuitif di kimia.
  • Terlalu banyak pengecualian pada teori-teori kimia: Ini permasalahan klasik saya di kimia. Ketika ujian, saya sering sekali terjebak pada pertanyaan-pertanyaan tricky yang berhubungan dengan pengecualian pada teori kimia, contoh: Unsur alkali adalah seluruh golongan IA kecuali hidrogen. Banyaknya pengecualian menyebabkan saya harus lebih banyak kerja untuk menghafal.

kurang lebih ini yang saya rasakan :( 

link Quora: https://qr.ae/pvCKAd

1 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama